Penggunaan obat-obatan tradisional, terutama yang belum teruji klinis bisa memperburuk keadaan penderita kanker, termasuk kanker payudara. Bahkan, pemakaian obat-obatan tradisional bisa menghambat terapi. “Pemakaian obat-obatan tradisional yang belum diuji klinis bisa memperburuk keadaan.
“Kanker bisa menyerang berbagai macam kalangan. Di daerah terpencil dan miskin, obat-obat seperti in masih kerap digunakan dan diandalkan dukun desa ataupun ketua adat,” ucap peneliti bidang farmasi Institut Teknologi Bandung Elfahmi. Padahal, menurut Walta, obat-obatan herbal harus melalui proses panjang agar bisa dikonsumsi dan dipasarkan. Untuk membuktikan khasiat obat, butuh riset mendalam dan waktu panjang. “Prosesnya tak mudah. Di Indonesia, beberapa obat tradisional dipasarkan misalnya untuk mengatasi batuk,” ujarnya.
Menurut prediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2030 akan terjadi peningkatan insiden kanker di dunia hingga mencapai 300%. Dan sebagian besar akan terjadi di Negara-negar berkembang termasuk Indonesia. Sampai saat ini di Indonesia insiden kanker payudara 36,2 per 100.000 penduduk. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan, kanker payudara berada di posisi teratas kanker yang mengharuskan penderita dirawat inap (28,7 persen) dan rawat jalan (16,8 persen) di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar