KANKER bukan jadi penghalang hidup. Aku wajib sembuh demi orang yang menyayangiku dan aku sayang’’. rangkaian kata-kata itu digoreskan diatas kertas putih seorang gadis bernama Angelina Tivani Natalia. Siswi SMA St Carolus, Surabaya, tersebut tidak bisa berbicara sejak lidahnya terkena kanker ganas.
Dia hanya bisa menggerakkan tangan halusnya sebagai bahasa isyarat. Untuk mengungkapkan keinginannya, Natalia menulis di atas kertas atau di smartphone-nya. Ini merupakan mimpi buruk bagi Nitalia, siapa yang menyangka gadis cantik belia ini divonis kanker lidah pada usia 17 tahun. Natalia divonis kanker lidah pada bulan September 2014. Adapun kanker lidah dikenal sebagai salah satu kanker terganas yang penyebarannya sangat cepat. Entah apa penyebab Natalia terkena kanker lidah, pada faktanya tidak memiliki riwayat kanker di keluarganya dan tidak terpicu oleh luka di lidah. Ia juga tidak merokok maupun minum minuman keras yang biasanya adalah pemicu umum kanker lidah.
Sang dokter menyebut Natalia terkena kanker stadium II. Tidak mau menyerah, sang ibu Endang membawa Natalia ke Singapura. Namun, Tim dokter di sana justru menyebut sudah stadium IV. Natalia tidak mau dioperasi. Sang ibunda lalu membawanya ke Jakarta untuk mencari pengobatan herbal. ”Sempat kempis. Tapi, belakangan malah bengkak sampai bleeding (pendarahan). Langsung ke rumah sakit lagi,” ucapnya.
Sejak kejadian kelam tersebut, Natalia tidak bisa bersekolah. Dokter khawatir dia mengalami pendarahan mendadak. Pada Januari Natalia menjalani operasi. Sehari sebelum operasi, darah segar terus mengalir dari mulutnya. Saat operasi, tenggorokannya dibolongi untuk tindakan trakeostomi yang bertujuan melancarkan jalan napas. Untuk mencegah kanker terus menjalar, satu-satunya jalan adalah memotong lidah Natalia. Namun, tindakan pemotongan tidak dilakukan saat itu juga. Operasi pertama tersebut dilakukan untuk menjahit pembuluh darah lidah di bagian kanan yang lubang. Setelah operasi, Natalia menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi. Pemotongan lidah dilakukan setelah melihat hasil kemoterapi dan radiasi.
Kisah Natalia membuat kita harus semakin waspada bahwa kanker bisa sewaktu-waktu datang pada diri kita yang sebelumnya kita merasa sehat pada diri kita. Maka dari itu, ahli Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, bila mengalami gejala yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti (CT-scan, test darah, MRI, dsb). Semakin dini melakukan pengobatan, semakin besar kesembuhan yang di dapat.
Apa yang menjadi penyebab kanker lidah ? Metode diagnosa apa saja untuk mendeteksi kanker lidah ?
Baca Selengkapnya di : http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-topics/tongue-cancer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar